Penyakit kanker merupakan penyakit akibat pertumbuhan tidak normal dari berbagai sel jaringan tubuh. Sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lain. Dampak penyakit ini adalah kematian.
Demikian beberapa kesimpulan dari seminar kesehatan bertema, Cutting edge imaging as logical option in identification of malignancy. Atau dalam arti pencitraan mutakhir sebagai pilihan logis dalam menentukan keganasan" di RS Siloam Keboen Raya Bogor, di Jalan Pajajaran Kota Bogor, Sabtu (24/11/2018).
Salah satu pembicara seminar dr Thomas Tommy mengatakan, kanker sering dikenal masyarakat sebagai tumor. Padahal tidak semua tumor adalah kanker.
Bagi dokter spesialis RS Siloam Bogor ini, tumor adalah segala benjolan tidak normal atau disebut abnormal.
Tumor menurut dr Tommy dibagi dalam dua spesifikasi, tumor jinak dan tumor ganas. Sedangkan kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas.
"Kanker dapat menimpa semua orang, pada setiap bagian tubuh, dan pada semua golongan umur. Tapi dalam kenyataan, kanker diidap orang dengan usia masuki 40 tahun ke atas," kata dr Tommy kepada wartawan dilantai RS Siloam.
Dengan seminar pencitraan mutakhir sebagai pilihan logis dalam menentukan keganasan, kata Tommy, dapat memberi tambahan wawasan bagi para peserta dan publik, untuk mengetahui cara pencegahan dan pengobatan kanker sedini mungkin.
Pembicara lain, dr Hapsari Indrawati menegaskan, tindakan medis dilakukan setelah pasien menjalani terapi dan pemeriksaan.
Kepala Departemen Pengobatan Teknologi Nuklir MRCCC pada Siloam Hospital ini menjelaskan, pentingnya pasien menjalani pelayanan kedokteran nuklir.
"Jika pasien dirujuk dari dokter lain ke bagian saya, maka pasien akan menjalani pemeriksaan secara menyeluruh mulai dari ujung rambut hingga kuku kaki. Keuntungan jika melalui pemeriksaan dokter nuklir, pasien dengan cepat ditangani, karena penyakit yang diderita, sudah dapat dipastikan," kata dr Hapsari
Kedokteran nuklir untuk terapi pengobatan kanker atau pemeriksaan salah satu alatnya menggunakan PET Scan. PET atau positioning emission tomography adalah pemeriksaan media yang dilakukan untuk mendeteksi suatu penyakit tertentu di dalam tubuh.
Menurut Hapsari, kedokteran nuklir belum terlalu populer karena fasilitasnya belum ada, jumlah dokternya baru 42 orang se-Indonesia. "PET scan hanya untuk mendiagnosis kanker, untuk mengetahui jinak atau tidak, penyebarannya kemana," katanya.
Sumber: indopos.com